Jumat, 05 April 2013

5 Kunci Pengokoh Jiwa Penenang Batin dalam Mengarungi Persoalan Hidup

- Aku harus siap menghadapi hidup ini, apapun yang terjadi
Hidup di dunia ini hanya satu kali, aku tak boleh gagal dan sia-sia tanpa guna.
Tugasku adalah menyempurnakan niat dan ikhtiar, perkara apapun yang terjadi kuserahkan kepada Alloh Yang Maha Tahu yang terbaik bagiku.
Aku harus selalu sadar sepenuhnya bahwa ...yang terbaik bagiku menurutku belum tentu yang terbaik menurut Alloh SWT. Bahkan sangat mungkin aku terkecoh oleh keinginan dan harapanku sendiri.
Pengetahuanku tentang diriku atau tentang apapun amat terbatas sedangkan pengetahuan Alloh menyelimuti segalanya, Dia tahu awal, akhir dan segala-galanya.
Sekali lagi betapapun aku sangat menginginkan sesuatu, tetapi hatiku harus kupersiapkan untuk menghadapi kenyataan yang tak sesuai dengan harapanku. Karena mungkin itulah yang terbaik bagiku.

- Aku harus rela dengan kenyataan yang terjadi
Bila sesuatu terjadi, yaa… inilah kenyataan dan episode hidup yang harus kujalani.
Aku harus menikmatinya, dan aku tak boleh larut dalam kekecewaan berlama-lama. Kecewa, dongkol, sakit hati tak akan merobah apapun selain menyengsarakan diriku sendiri. Dongkol begini, tak dongkol juga tetap begini.
Hatiku harus realistis menerima kenyataan yang ada, namun tubuh serta pikiranku harus tetap bekerja keras mengatasi dan menyelesaikan masalah ini.
Bila nasi telah menjadi bubur, maka aku harus mencari ayam, cakweh, kacang polong, kecap, sledri, bawang goreng dan sambal agar bubur ayam spesial tetap dapat kunikmati.

- Aku tak boleh mempersulit diri
Aku harus yakin bahwa hidup ini bagai siang dan malam pasti silih berganti. Tak mungkin siang terus-menerus dan tak mungkin juga malam terus-menerus, pasti setiap kesenangan ada ujungnya begitupun masalah yang menimpaku pasti ada akhirnya, aku harus sangat sabar menghadapinya.
Akupun harus yakin bahwa setiap musibah terjadi dengan ijin Alloh Yang Maha Adil, pasti sudah diukur dengan sangat cermat oleh-Nya tak mungkin melampaui batas kemampuanku, karena Dia tidak pernah mendzolimi hamba-hamba-Nya.
Aku tak boleh mendzolimi diriku sendiri, dengan pikiran buruk yang mempersulit dan menyengsarakan diri, pikiranku harus tetap jernih, terkendali, tenang dan proporsional. Aku tak boleh terjebak mendramatisir masalah.
Aku harus berani menghadapi persoalan demi persoalan, tak boleh lari dari kenyataan, karena lari sama sekali tak menyelesaikan bahkan sebaliknya hanya akan menambah masalah. Semua harus dengan tegar kuhadapi dengan baik, aku tak boleh menyerah, aku tak boleh kalah.
Mesti segala sesuatu akan ada akhirnya, begitupun persoalan yang kuhadapi seberat apapun seperti yang dijanjikan Alloh “Fainnama’al usri yusron inna ma’al ‘usri yusron” dan sesungguhnya bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan. Janji yang tak pernah mungkin dipungkiri Alloh SWT.

- Evaluasi diri
Segala yang terjadi mutlak adalah ijin Alloh SWT dan Alloh tak mungkin berbuat sesuatu yang sia-sia.
Pasti ada hikmah dibalik setiap kejadian, sepahit apapun pasti ada kebaikan yang terkandung didalamnya, bila disikapi dengan sabar dan benar.
Harus kurenungkan mengapa Alloh menakdirkan semua ini menimpaku, bisa jadi peringatan atas dosa-dosa kita, kelalaianku atau mungkin, saat kenaikan kedudukanku di sisi Alloh
Mungkin aku harus berfikir keras untuk menemukan kesalahan yang harus kuperbaiki
Setiap kejadian bagai cermin pribadiku, aku tak boleh gentar dengan kekurangan dan kesalahan yang telah terjadi, yang penting kini aku mengetahui diriku yang sebenarnya dan aku bertekad sekuat tenaga untuk memperbaikinya, Alloh Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat.

- Alloh-lah satu-satunya penolongku
Aku harus yakin kalaupun bergabung seluruh manusia dan jin untuk menolongku tak mungkin terjadi apapun tanpa ijin-Nya
Hatiku harus bulat total dan yakin seyakin-yakinnya, bahwa hanya Alloh-lah satu-satunya yang dapat menolong memberi jalan keluar terbaik dari setiap urusan.
Tidak ada yang mustahil bagi-Nya, karena segala-galanya adalah milik-Nya dan sepenuhnya dalam kekuasaan-Nya
Tak ada yang dapat menghalangiku jikalau Dia akan menolong hamba-hamba-Nya. Dia-lah yang mengatur segala sebab datangnya pertolongan-Nya
Oleh karena itu aku harus benar-benar berjuang, berikhtiar untuk mendekati-Nya dengan mengamalkan apapun yang disukai-Nya dan melepaskan hati ini dari ketergantungan selain-Nya, karena selain Dia hanyalah sekedar makhluk yang tak berdaya tanpa kekuatan dari-Nya
Ingatlah selalu janji-Nya “Barangsiapa yang bertaqwa kepada-Ku, niscaya Ku beri jalan keluar dari setiap urusannya dan Kuberi rizki/pertolongan dari tempat yang tak terduga. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada-Ku, niscaya akan Kucukupi segala kebutuhannya”. (QS. 65 (At-Thalaq) : 2-3)

6 Resep Tahan Uji Saat Mendapat Cobaan :
1. Percaya penuh (tsiqah) pada Allah azza wa jalla
2. Aku tahu bahwa setiap yang ditakdirkan itu pasti akan terjadi
3. Kesabaran adalah jalan terbaik yang harus ditempuh oleh seseorang yang mendapat cobaan
4. Jika aku tidak sabar, maka pekerjaan apa lagi yang harus kuperbuat, padahal aku tidak dapat menentukan dan menolong diriku dari kegelisahan
5. Mungkin kalau aku tidak begini, aku akan mengalami musibah yang lebih buruk
6. Aku yakin setelah ini akan datang kemudahan

“Seseorang yang diuji oleh Allah dengan suatu musibah, barangkali dengan itu Allah menyelamatkannya dari petaka yang lebih besar. Maka musibah tersebut merupakan sebesar-besarnya pemberian dan nikmat.”
Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu,
janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan
indahnya bermunajat
di sepertiga malam terakhirmu.
Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu,
jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam
perjalanan panjang
menyeru manusia kepada-Mu.
Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu,
jangan biarkan aku melampaui batas sehingga
... melupakan aku pada cinta hakiki
dan rindu abadi hanya kepada-Mu.
Ya Allah Engkau mengetahui bahawa hati-hati ini
telah berhimpun dalam cinta
pada-Mu, telah berjumpa pada taat pada-Mu, telah
bersatu dalam dakwah
pada-MU, telah berpadu dalam membela syariat-Mu.
Kukuhkanlah Ya Allah
ikatannya. Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah
jalan-jalannya. Penuhilah
hati-hati ini dengan Nur-Mu yang tiada pernah
pudar. Lapangkanlah dada-dada
kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan
keindahan bertawakal di jalan-Mu.

Nasehat imam ghazali

Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghozali bertanya….pertama, ”Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?”. Murid-muridnya menjawab “orang tua, guru, kawan, dan sahabatnya”. Imam Ghozali menjelaskan semua jawapan itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah “MATI”. Sebab itu sudah menjadi kepastian janji Allah SWT bah...wa setiap yang bernyawa pasti akan mati. (Ali Imran 185)

Lalu Imam Ghozali meneruskan pertanyaan yang kedua…. “Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?”. Murid -muridnya menjawab “negara Cina, bulan, matahari dan bintang -bintang”. Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahawa semua jawapan yang mereka berikan itu adalah benar. Tapi yang paling benar adalah “MASA LALU”. Walau dengan apa cara sekalipun kita tidak dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

Lalu Imam Ghozali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga…. “Apa yang paling besar di dunia ini?”. Murid-muridnya menjawah “gunung, bumi dan matahari”. Semua jawapan itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah “NAFSU” (Al A’Raf 179). Maka kita harus berhati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.

Pertanyaan keempat adalah, “Apa yang paling berat di dunia ini?”. Ada yang menjawab “besi dan gajah”. Semua jawapan adalah benar, kata Imam Ghozali, tapi yang paling berat adalah “MEMEGANG AMANAH” (Al Ahzab 72).Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak dapat memegang amanahnya.

Pertanyaan yang kelima adalah, “Apa yang paling ringan di dunia ini?”…Ada yang menjawab “kapas, angin, debu dan daun-daunan”. Semua itu benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah “MENINGGALKAN SHOLAT”. Gara-gara pekerjaan kita meninggalkan sholat, gara-gara bermesyuarat kita meninggalkan sholat.

Dan pertanyaan keenam adalah, “Apakah yang paling tajam di dunia ini?”…Murid-muridnya menjawab dengan serentak, “pedang”. Benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah “LIDAH MANUSIA” Karena melalui lidah, Manusia selalunya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.

8 KEBOHONGAN IBU UNTUK KITA

Tulisan ini sudah mengalami perpindahan Blog dari Blog satu ke Blog lainnya, sehingga Saya kebingungan mencari Penulis Aslinya. Tapi walaupun begitu Tulisan ini Sungguh Luar Biasa untuk di Renungkan oleh Kita semuanya. Untuk kebaikan semua Saya mohon ijin untuk memuat ulang di halaman ini jika Anda yang membaca adalah Penulisan Aslinya.

salam – Mencari jati diri dala...m renungan dan tafakkur pada ilahi

———————————————

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya.

Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata :

“Makanlah nak, aku tidak lapar” ———- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping ku dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata :

“Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaanny menempel kotak korek api. Aku berkata :”Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja.

” Ibu tersenyum dan berkata :”Cepatlah tidur nak, aku tidak capek” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum.

Ibu berkata :”Minumlah nak, aku tidak haus!” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka,

Ibu berkata : “Saya tidak butuh cinta” ———-KEBOHONGA N IBU YANG KELIMA

Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut.

Ibu berkata : “Saya punya duit” ———-KEBOHONGA N IBU YANG KEENAM

Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku :

“Aku tidak terbiasa” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata :

“Jangan menangis anakku, Aku tidak kesakitan” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.

Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : ” Terima kasih Ibu ! “
Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita?

Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan dengan pacar (maaf yah nyindir yg pacaran), kita pasti lebih peduli dengan pacar. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita…??

Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi…

Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita,
lakukanlah yang terbaik.
Jangan sampai ada kata “MENYESAL” di kemudian hari.
Ya Allah, ampunilah dosaku karena Cinta......

Selama ini aku menjadikan cinta manusia adalah segala-galanya sehingga aku terlupa Cinta dan RahmahMu yang Maha Besar yang melindungi diriku selama ini.

Engkau mentakdirkan cinta ini agar aku rasa bahagia lalu merafa'kan kesyukuran padaMu.

Engkau mentakdirkan kecewa agar aku menginsafi cinta manusia tidak sehebat kasih sayangMu.

Ampunilah daku ...Ya Allah kerana lalai dalam mengingatiMu....

Ya Allah, aku mohon padamu agar dikurniakan penjaga diriku di Syurga, seorang teman hidup sebagai suami,

seorang lelaki soleh yang memimpin tanganku menuju ketaatan padaMu, yang mengasihi diriku sepenuh jiwa raganya,

yang mencintai diriku kerana cintanya pada keredhaanMu, yang bisa menghapuskan air mata kerana duka dunia, yang bisa melakarkan senyum kerana bahagia dalam RahmatNya.

Aku mohon Ya Allah, hati ini sentiasa bergantung harapan padaMu dalam soal jodoh ini.

Ya Allah, andai Engkau takdirkan tiada jodohku di dunia, jadikanlah hatiku redha dan sabar akan pertemuan denganMu di akhirat sana, di mana di hari yang kekal itu aku mohon agar dapat mengecap nikmatMu di Syurga, dan bertemu penjagaku di sana....

7 Kunci menuju ketenangan hati

Bismillahirrahmanirrahim

1. Jangan tergantung pada orang lain. Tergantunglah pada diri sendiri dan bersikaplah mandiri.

2. Jangan berburuk sangka orang lain akan membicarakan / menghina kita.

3. Jangan selalu mengingat penyesalan di masa lalu.

... 4. Jangan menyimpan kemarahan, dendam, iri hati dan kebencian.

5. Jangan membiasakan sikap terburu buru. Maka dari itu Manage lah waktu kita.

6. Jangan khawatir akan hari esok. Allah Ta’alla menjanjikan masa depan, dan harapan kita tidak akan pernah lenyap. Cinta, hidup dan mati ada di tangan Allah Ta’alla. Ia telah menuliskan takdir manusia jauh saat sebelum kita di lahirkan.

Ia tahu apa yg terbaik bagi kita, maka dari itu jangan pernah sesali apa yang terjadi meskipun terasa perih bagi kita.
Pada akhirnya setiap manusia akan di ciptakan untuk saling berpasang pasangan, maka dari itu jangan pernah kuatir akan cinta kita.

7. Ketuklah, Maka pintu akan terbuka.
Ingatlah pada-NYA, maka Ia akan mengingat kita.
Berdoalah, maka keluh kesah kita akan didengarkan."

MENGENAL 10 MACAM BUHUR SEBAGAI SARANA PENGHUBUNG GAIBYAH

1.MAGRIBI
Buhur ini terbuat dari bahan kayu gaharu dan jayu cendana yang di haluskan denagn campuran minyak khusus.warnanya agak hitam legam dan agak basah aromanya agak menyengat dan bila di bakar asapnya berwarna putih ke hijauan untuk memilih buhur ini haruslah teliti dan berhati –hati.karena buhur ini telah beredar 100 macam lebih deng...an bahan berbeda tetapi namanya berbeda

Sebagai buhur berkelas,kita harus tahu man yang bisa di pakai dan mana yang tidak.sebagai antisipasinya,cobalah ambil sedikit buhur tersebut,dan gosokkan pada kedua telapak tanagn anda.apabila buhur tersebut berminyak serta mengandung noda kecoklatan,maka itulah yang harus diplih

2.APEL JIN
Madat ini tebuat dari ampas madu lebah lanceng yang dicampur denagn minyak khusus ,warnanya hitam bercampur putih kekuning.bila dibakar baunya lembut namun cepat menyebar keseluruh ruangan.asapnya berwarna hitam keputihan.untuk meneliti asli tidak nya apel jin tersebut coba ikuti cara sebagai berikut
-apabila dipegang terasa lengket dan sulit dilepaskan
-bila ditekan akan terasa lembek dan tadak mudah patah atau putus
-bila ditempelkan pada sehelai kain bekasnya tidak akan luntur

3.BUHUR JA’FARON
Terbuat dari daun pohon salwa yang dikeringkan.daun tersebut nantinya ditumbuk dan mengelurkan getah berwarna merah seperti warnah darah dan sudah mengndung aroma wangi secara alami
Buhur ini tidak bisa ditiru dan diracik oleh orang – orang indonesia.karena pohonnya hanya tumbuh di sekitar gurun pasir dan hanya terdapat di daerah arab sudi,yaman,turki dan sekitarnya.

4.BUHUR AMBAR
Buhur ini terbuat dari serutan pohon kurma ambar yang dicampur denagn minyak zaitun serta sepuluh minyak khusus lain nya.warna nya merah muda dan agak kering.bila dibakar asap nya sedikit,namun aromanya sangat merebak lebut seta enak dihirup.
Buhur ini sangat disukai oleh para sahabat nabi SAW,karena kelembutannya seta wanginya yang sanagt khas.untuk mendapatkan buhur ambar sangat lah susah ,dikeranakan harganya sepuluh kali lebih mahal dari buhur(bisa jutaan rupiah)

5.BUHUR SULTHON
Terbuat dari serutan kulit kayu cendana yang dicampur denagn sebuk menyan arab.warnanya hitam keputihan ,aromanya khas bau kemenyan dan mudah dikenali

6.BUHUR MALIK ATAU AL MULKU
Bahan nya dari kayu setnngi serta daun sirih yang dihaluskan dengan campuran minyak cendana merah,armanya sedikit menyengat dan berwarna hitam kemerahan.
Bila dibakar asapnya berwarna putih hitam atau bisa semu hijau.ciri yang akurat untuk memilih buhur ini adalah bila di pegang terasa dingin

7.BUHUR AL YAMANI
Buhur ini berasal dari negara yaman.daun terbuat dari 7 getah pohon yang berbeda,warnanya hitam dan mengandung butiran kristal merah.
Baunya sangat lembut dan tidak menyengat hidung.ciri dari buhur ini adalah bila kita menghirup bau nya seolah ingin batuk,bersin atau gatal tenggorokan.

8.BUHUR SALWA
Terbuat dari kayu salwa yang dicampur dengan cendana merah atau disebut juga minyak saidina ali.warnanya ada yang merah juga ada yang hitam.ciri dari buhur ini adalah bila di pegang akan meninggalkan warna yang membekas di tangan

9.BUHUR AL UDUD
Buhur ini tidak banyak keberadaan nya karena bahannya yang sangat sulit dicari yaitu pohon attakif dan hanya ada di negara baghdad(irak).warna nya putih cream dan bentuknya seperti pasta.buhur ini sangat di sukai sekali oleh seluruh bangsa gaibiyah

10.FATHUL JIN
Buhur ini di khususkan sebagai sarana penghubung bangsa jin ,warnanya putih dan berbentuk kristal.bila dibakar asapnya sangat banyak dan berwarna putih bersih.untuk membuktikan keaslian buhur ini celupkan butiran kristal putih pada segelas air tawar.bila butiran tersebut berwarna seperti warna air,berarti buhur itulah yang asli.karena banyak buhur yang berbentuk butiran kristal namun terbuat dari bahan kimia yang tidak bisa berubah warna.

Nasehat Tentang Cinta

Anda mungkin tidak mempercayainya, tapi merupakan nasihat yang baik untuk dibaca!
Anda mungkin mempelajari sesuatu jika membacanya!!!

PERTAMA.
Bersedekahlah, dan lalukan dengan penuh ikhlas.

KEDUA.
nikahilah pria/ wanita yang enak diajak berbicara atau berdiskusi. Hal ini sangat penting dalam menjalin komunikasi dikala usia semakin tua.
...
KETIGA.
janganlah mudah percaya pada informasi atau gossip yang anda dengar. Berbelanjalah sesuai kebutuhan, tidurlah sesuai kebutuhan.

KEEMPAT.
Apabila kamu berkata, ” Aku Cinta Padamu”, maka lakukanlah karena itu adalah janji..

KELIMA.
apabila mengatakan, “Maaf”, pandanglah matanya.

KEENAM.
tunanganlah sekurang-kurangnya 6 bulan sebelum anda menikah.

KETUJUH

Percayalah pada cinta pandangn pertama

KELAPAN.
jangan menertawai impian orang lain, karena manusia tampa impian sama dengan tidak memiliki apa-apa

KESEMBILAN.
Cintailah seseorang dengan sepenuh hati dan penuh kasih sayang. Meskipun seolah-olah anda merasa tersiksa, tapi percayalah itulah satu-satunya yang melengkapi kehidupan ini.

KESEPULUH.
jika bertengkar, bertengkarlah secara aman, dan jangna menyebu-nyebut nama orang lain ketika bertengkar.

KESEBELAS.
jangnalah menilai seseorang berdasarkam kepribadian keluarganya.

KEDUABELAS.
Berbicaralah dengan tenang dan berpikirlah dengan pantas.

KETIGABELAS.
Apabila seseorang bertanya tentang persoalan yang anda tidak suka, lontarkanlah senyuman dan bertanyalah padanya,”Kenapa anda ingin tahu?”

KEEMPATBELAS.
Ingatlah bahwa setiap cinta dan pencapaian yang besar akan melibatkan pengorbanan dan risiko yang besar.

KELIMABELAS.
Ucaplah “Semoga anda diberkati” apabila mendengar seseorang bersin.

KEENAMBELAS.
Apabila anda mengalami kerugian, janganlah menjadi kurang ajar.

KETUJUHBELAS.
Berpeganglah kepada tiga R:
* Rasa hormat pada diri sendiri;
* Rasa hormat kepada orang lain;
* Rasa tanggungjawab terhadap semua tindakan anda

KELAPANBELAS.
janganlah selalu membenarkan pertikaia, karena itu dapat merusak persaudaraan.

KESEMBILANBELAS.
Apabila anda menyadari bahwa anda telah melakukan kesalahan, usahlah berkelit untuk pembenaran kesalahan itu.

KEDUAPULUH.
Tersenyumlah ketika menjawab telepon, karena pemanggil akan melihatnya daripada suara yang mereka dengar.

KEDUAPULUH SATU
sediakan waktu untuk anda sendiri

ADA APA DENGAN CINTA?

1. Andai kata cinta itu sebuah pengorbanan, mengapa pengorbanan itu bukan nokhtah sebuah cinta? Andai kata derita itu harga sebuah cinta, mengapa cinta itu semakin sukar dimiliki? Cinta seumpama kota kristal indah di penglihatan derita di perasaan.

2. Ada orang pada mulanya malu untuk jatuh cinta tapi bila perasaan menjadi rindu padanya, tiba-tiba perasaan malu itu menjadi hilang dengan sendirinya dan terpaksa menerima kenyataan yang sebenarnya bahawa anda telah jatuh cinta.

3. Gerak gerik memberi pengertian kepada perasaan yang tidak terucap oleh kata-kata.

4. Cinta yang di semadikan tidak mungkin layu selagi adanya imbas kembali. Hati yang remuk kembali kukuh selagi ketenangan di kecapi. Jiwa yang pasrah bertukar haluan selagi esok masih ada. Parut yang lama pastikan sembuh selagi iman terselit di dada.

5. Cinta yang datang umpama pelangi ceria dengan 7 warna memukau saat bayu berlagu riang, tika itulah cintanya hadir. Apabila mata terlihat seseorang yang bakal mewarnai hidupnya.

6. Cinta bukan paksaan. Ia lahir dari dua perasaan, kehadirannya tidak diundang, perginya tiada yang merelakan kerana ia terlalu sukar untuk dimengertikan.

7. Persahabatan biasanya berakhir dengan percintaan tetapi percintaan tidak pernah berakhir dengan persahabatan.

8. Cinta bukan mengajar kita lemah tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar menghinakan diri tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat tetapi membangkitkan semangat.

9. Apakah sebenarnya cinta itu? Coba katakan. Tak lain tak bukan ialah dua jiwa dalam satu fikiran dan dua hati dalam satu debaran.

10. Cetusan cinta pertama merupakan suatu getaran yang sangat menggoncangkan jiwa.

11. Kadangkala kita menyadari betapa dalamnya kita menyintai seseorang, disaat kita sedang kehilangannya. Dan kadangkala kita juga menyedari betapa perlunya cinta seseorang terhadap kita, disaat kita amat memerlukannya.

12. Cinta yang lahir dari pandang pertama adalah cinta suci, manakala perasaan cinta yang lahir dari kemesraan persahabatan adalah cinta sejati. Namun sukar untuk membedakan yg mana lebih abadi, cinta suci atau cinta sejati..

Kisah Kesuksesan,Kekayaan Dan Cinta


Alkisah ada tiga orang yang mendatangi rumah seorang wanita. Wanita pemilik rumah itu tidak mengenal mereka semua.

Lalu berkata,”aku tidak mengenal kalian, tapi aku yakin anda datang karena lapar.. Mari masuk kedalam, aku punya makanan untuk kalian.

Orang itu balik bertanya, ‘apakah suamimu ada dirumah? Wanita itu menjawab, “ belum, dia sedang keluar.

“ Oh ...klo begitu kami tidak akan masuk, kami menunggu diluar dulu dan berkumpul. akan kembali lagi.

Saat senja, suami wanita itu sudah pulang dan sang istri menceritakan kedatangan dan kejadian tadi.

Sang suami berkata, “ sampaikan pada mereka , aku telah kembali dan mereka boleh masuk untuk menikmati makan malam ini.

Lalu mereka dipersilahkan untuk masuk. “Maaf, kami tidak bisa masuk bersamaan,” kata mereka. “loh, kenapa?” Tanya wanita itu. Salah seorang lalu berkata, “Oh iya, perkenalkan nama dia kekayaan, yang ini bernama kesuksesan, dan saya sendiri bernama cinta..

Sekarang coba Tanya suamimu, mana diantara kami yang boleh masuk duluan?”

Wanita itu kemudian masuk dan menyampaikan kepada suaminya. Suaminya merasa heran dan berkata,”Oke, coba kamu persilahkan kekayaan untuk masuk kedalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan kekayaan. “

tapi sang istri tidak setuju dengan pilihan suaminya itu. Lalu ia berkata,”kenapa tidak mengundang kesuksesan saja?”sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen gandum kita.”

Ternyata anak mereka yang mendengar percakapan itu tidak setuju dan mengusulkan,”Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Cinta yang masuk ke dalam? Rumah kita akan nyaman dan penuh kehangatan jika Cinta diijinkan masuk.”

Suami istri itu pun termenung sejenak, dan akhirnya menyetujui pilihan buah hati mereka. “Baiklah, ajak masuk si Cinta untuk kedalam. Dan malam ini si Cinta menjadi temen santap malam kita.”kata sang suami.

Wanita itu kembali keluar dan bertanya pada ketiga orang tersebut. “ siapa diantara kalian yang bernama Cinta?Silahkan masuk, anda akan menjadi tamu kami mala mini.

Si Cinta bangkit dan berjalan menuju beranda rumah.

Tapi, hei…lihatlah..!! Ternyata kedua orang yang lain pun mengikuti di belakang Cinta.

Karena merasa ganjil, wanita itupun bertanya pada si Kekayaan dan si Kesuksesan,”Aku hanya mengundang si Cinta untuk masuk kedalam, tapi kenapa kalian ikut juga?”

Si Kekayaan pun menjawab. “ Kalau kalian mengundang satu diantara kami berdua, maka yang satunya akan tinggal di luar bersama si Cinta. Namun, karena kalian mengundang si Cinta, maka, kemanapun si Cinta pergi maka kami akan selalu mengikutinya.”

“Iya benar, karena dimana ada cinta maka disitu ada kekayaan dan kesuksesan ikut serta. Kekayaan dan kesuksesan sebenarnya adalah buta , hanya si Cintalah yang bisa melihat. Dia yang menunjukkan kami jalan kebaikan. Dia akan membimbing kami saat berjalan, saat menjalani hidup…..

Sebuah Kisah Yang Pantas Disimak Dan diambil Hikmahnya

Prof. Dr. Khalid al-Jubair penasehat spesialis bedah jantung dan urat nadi di rumah sakit al-Malik Khalid di Riyadh mengisahkan sebuah kisah pada sebuah seminar dengan tajuk Asbab Mansiah (Sebab-Sebab Yang Terlupakan). Mari sejenak kita merenung bersama, karena dalam kisah tersebut ada nasihat dan pelajaran yang sangat berharga bagi kita.
Sang dokter berkata:
Pada suatu hari -hari Selasa- aku mela...kukan operasi pada seorang anak berusia 2,5 tahun. Pada hari Rabu, anak tersebut berada di ruang ICU dalam keadaan segar dan sehat.

Pada hari Kamis pukul 11:15 -aku tidak melupakan waktu ini karena pentingnya kejadian tersebut- tiba-tiba salah seorang perawat mengabariku bahwa jantung dan pernafasan anak tersebut berhenti bekerja. Maka akupun pergi dengan cepat kepada anak tersebut, kemudian aku lakukan proses kejut jantung yang berlangsung selama 45 menit. Selama itu jantungnya tidak berfungsi, namun setelah itu Allah Subhanaahu wa Ta’ala menentukan agar jantungnya kembali berfungsi. Kamipun memuji Allah Subhanaahu wa Ta’ala .

Kemudian aku pergi untuk mengabarkan keadaannya kepada keluarganya, sebagaimana anda ketahui betapa sulit mengabarkan keadaan kepada keluarganya jika ternyata keadaannya buruk. Ini adalah hal tersulit yang harus dihadapi oleh seorang dokter. Akan tetapi ini adalah sebuah keharusan. Akupun bertanya tentang ayah si anak, tapi aku tidak mendapatinya. Aku hanya mendapati ibunya, lalu aku katakan kepadanya: “Penyebab berhentinya jantung putramu dari fungsinya adalah akibat pendarahan yang ada pada pangkal tenggorokan dan kami tidak mengetahui penyebabnya. Aku kira otaknya telah mati.”

Coba tebak, kira-kira apa jawaban ibu tersebut?
Apakah dia berteriak? Apakah dia histeris? Apakah dia berkata: “Engkaulah penyebabnya!”
Dia tidak berbicara apapun dari semua itu bahkan dia berkata: “Alhamdulillah.” Kemudian dia meninggalkanku dan pergi.
Sepuluh hari berlalu, mulailah sang anak bergerak-gerak. Kamipun memuji Allah Subhanaahu wa Ta’ala serta menyampaikan kabar gembira sebuah kebaikan yaitu bahwa keadaan otaknya telah berfungsi.

Pada hari ke-12, jantungnya kembali berhenti bekerja disebabkan oleh pendarahan tersebut. Kami pun melakukan proses kejut jantung selama 45 menit, dan jantungnya tidak bergerak. Maka akupun mengatakan kepada ibunya: “Kali ini menurutku tidak ada harapan lagi.” Maka dia berkata: “Alhamdulillah, ya Allah jika dalam kesembuhannya ada kebaikan, maka sembuhkanlah dia wahai Rabbi.”
Maka dengan memuji Allah, jantungnya kembali berfungsi, akan tetapi setelah itu jantung kembali berhenti sampai 6 kali hingga dengan ketentuan Allah Subhanaahu wa Ta’ala spesialis THT berhasil menghentikan pendarahan tersebut, dan jantungnya kembali berfungsi.

Berlalulah sekarang 3,5 bulan, dan anak tersebut dalam keadaan koma, tidak bergerak. Kemudian setiap kali dia mulai bergerak dia terkena semacam pembengkakan bernanah aneh yang besar di kepalanya, yang aku belum pernah melihat semisalnya. Maka kami katakan kepada sang ibu bahwa putra anda akan meninggal. Jika dia bisa selamat dari kegagalan jantung yang berulang-ulang, maka dia tidak akan bisa selamat dengan adanya semacam pembengkakan di kepalanya.

Maka sang ibu berkata: “Alhamdilillah.” Kemudian meninggalkanku dan pergi. Setelah itu, kami melakukan usaha untuk merubah keadaan segera dengan melakukan operasi otak dan urat syaraf serta berusaha untuk menyembuhkan sang anak. Tiga minggu kemudian, dengan karunia Allah Subhanaahu wa Ta’ala , dia tersembuhkan dari pembengkakan tersebut, akan tetapi dia belum bergerak.

Dua minggu kemudian, darahnya terkena racun aneh yang menjadikan suhunya 41,2oC. maka kukatakan kepada sang ibu: “Sesungguhnya otak putra ibu berada dalam bahaya besar, saya kira tidak ada harapan sembuh.” Maka dia berkata dengan penuh kesabaran dan keyakinan: “Alhamdulillah, ya Allah, jika pada kesembuhannya terdapat kebaikan, maka sembuhkanlah dia.”

Setelah aku kabarkan kepada ibu anak tersebut tentang keadaan putranya yang terbaring di atas ranjang nomor 5, aku pergi ke pasien lain yang terbaring di ranjang nomor 6 untuk menganalisanya. Tiba-tiba ibu pasien nomor 6 tersebut menagis histeris seraya berkata: “Wahai dokter, kemari, wahai dokter suhu badannya 37,6o, dia akan mati, dia akan mati.” Maka kukatakan kepadanya dengan penuh heran: “Lihatlah ibu anak yang terbaring di ranjang no 5, suhu badannya 41,o lebih sementara dia bersabar dan memuji Allah.” Maka berkatalah ibu pasien no. 6 tentang ibu tersebut: “Wanita itu tidak waras dan tidak sadar.”

Maka aku mengingat sebuah hadits Rasulullah Sholallohu ‘alaihi wa sallam yang indah lagi agung:
(طُوْبَى لِلْغُرَبَاِء) ”Beruntunglah orang-orang yang asing.” Sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, akan tetapi keduanya menggoncangkan ummat. Selama 23 tahun bekerja di rumah sakit aku belum pernah melihat dalam hidupku orang sabar seperti ibu ini kecuali dua orang saja.

Selang beberapa waktu setelah itu ia mengalami gagal ginjal, maka kami katakan kepada sang ibu: “Tidak ada harapan kali ini, dia tidak akan selamat.” Maka dia menjawab dengan sabar dan bertawakkal kepada Allah: “Alhamdulillah.” Seraya meninggalkanku seperti biasa dan pergi.

Sekarang kami memasuki minggu terakhir dari bulan keempat, dan anak tersebut telah tersembuhkan dari keracunan. Kemudian saat memasuki pada bulan kelima, dia terserang penyakit aneh yang aku belum pernah melihatnya selama hidupku, radang ganas pada selaput pembungkus jantung di sekitar dada yang mencakup tulang-tulang dada dan seluruh daerah di sekitarnya. Dimana keadaan ini memaksaku untuk membuka dadanya dan terpaksa menjadikan jantungnya dalam keadaan terbuka. Sekiranya kami mengganti alat bantu, anda akan melihat jantungnya berdenyut di hadapan anda..

Saat kondisi anak tersebut sampai pada tingkatan ini aku berkata kepada sang ibu: “Sudah, yang ini tidak mungkin disembuhkan lagi, aku tidak berharap. Keadaannya semakin gawat.” Diapun berkata: “Alhamdulillah.” Sebagaimana kebiasaannya, tanpa berkata apapun selainnya.

Kemudian berlalulah 6,5 bulan, anak tersebut keluar dari ruang operasi dalam keadaan tidak berbicara, melihat, mendengar, bergerak dan tertawa. Sementara dadanya dalam keadaan terbuka yang memungkinkan bagi anda untuk melihat jantungnya berdenyut di hadapan anda, dan ibunyalah yang membantu mengganti alat-alat bantu di jantung putranya dengan penuh sabar dan berharap pahala.

Apakah anda tahu apa yang terjadi setelah itu?
Sebelum kukabarkan kepada anda, apakah yang anda kira dari keselamatan anak tersebut yang telah melalui segala macam ujian berat, hal gawat, rasa sakit dan beberapa penyakit yang aneh dan kompleks? Menurut anda kira-kira apa yang akan dilakukan oleh sang ibu yang sabar terhadap sang putra di hadapannya yang berada di ambang kubur itu? Kondisi yang dia tidak punya kuasa apa-apa kecuali hanya berdo’a, dan merendahkan diri kepada Allah Subhanaahu wa Ta’ala ?

Tahukah anda apa yang terjadi terhadap anak yang mungkin bagi anda untuk melihat jantungnya berdenyut di hadapan anda 2,5 bulan kemudian?
Anak tersebut telah sembuh sempurna dengan rahmat Allah Subhanaahu wa Ta’ala sebagai balasan bagi sang ibu yang shalihah tersebut. Sekarang anak tersebut telah berlari dan dapat menyalip ibunya dengan kedua kakinya, seakan-akan tidak ada sesuatupun yang pernah menimpanya. Dia telah kembali seperti sedia kala, dalam keadaan sembuh dan sehat.

Kisah ini tidaklah berhenti sampai di sini, apa yang membuatku menangis bukanlah ini, yang membuatku menangis adalah apa yang terjadi kemudian:

Satu setengah tahun setelah anak tersebut keluar dari rumah sakit, salah seorang kawan di bagian operasi mengabarkan kepadaku bahwa ada seorang laki-laki berserta istri bersama dua orang anak ingin melihat anda. Maka kukatakan kepadanya: “Siapakah mereka?” Dia menjawab, “tidak mengenal mereka.”

Akupun pergi untuk melihat mereka, ternyata mereka adalah ayah dan ibu dari anak yang dulu kami operasi. Umurnya sekarang 5 tahun seperti bunga dalam keadaan sehat, seakan-akan tidak pernah terkena apapun, dan juga bersama mereka seorang bayi berumur 4 bulan.

Aku menyambut mereka, dan bertanya kepada sang ayah dengan canda tentang bayi baru yang digendong oleh ibunya, apakah dia anak yang ke-13 atau 14? Diapun melihat kepadaku dengan senyuman aneh, kemudian dia berkata: “Ini adalah anak yang kedua, sedang anak pertama adalah anak yang dulu anda operasi, dia adalah anak pertama yang datang kepada kami setelah 17 tahun mandul. Setelah kami diberi rizki dengannya, dia tertimpa penyakit seperti yang telah anda ketahui sendiri.”

Aku tidak mampu menguasai jiwaku, kedua mataku penuh dengan air mata. Tanpa sadar aku menyeret laki-laki tersebut dengan tangannya kemudian aku masukkan ke dalam ruanganku dan bertanya tentang istrinya. Kukatakan kepadanya: “Siapakah istrimu yang mampu bersabar dengan penuh kesabaran atas putranya yang baru datang setelah 17 tahun mandul? Haruslah hatinya bukan hati yang gersang, bahkan hati yang subur dengan keimanan terhadap Allah Subhanaahu wa Ta’ala .”

Tahukah anda apa yang dia katakan?
Diamlah bersamaku wahai saudara-saudariku, terutama kepada anda wahai saudari-saudari yang mulia, cukuplah anda bisa berbangga pada zaman ini ada seorang wanita muslimah yang seperti dia.

Sang suami berkata: “Aku menikahi wanita tersebut 19 tahun yang lalu, sejak masa itu dia tidak pernah meninggalkan shalat malam kecuali dengan udzur syar’i. Aku tidak pernah menyaksikannya berghibah (menggunjing), namimah (adu domba), tidak juga dusta. Jika aku keluar dari rumah atau aku pulang ke rumah, dia membukakan pintu untukku, mendo’akanku, menyambutku, serta melakukan tugas-tugasnya dengan segenap kecintaan, tanggung jawab, akhlak dan kasih sayang.”

Sang suami menyempurnakan ceritanya dengan berkata: “Wahai dokter, dengan segenap akhlak dan kasih sayang yang dia berikan kepadaku, aku tidak mampu untuk membuka satu mataku terhadapnya karena malu.” Maka kukatakan kepadanya: “Wanita seperti dia berhak mendapatkan perlakuan darimu seperti itu.” Kisah selesai.

Kukatakan:
Saudara-saudariku, kadang anda terheran-heran dengan kisah tersebut, yaitu terheran-heran terhadap kesabaran wanita tersebut, akan tetapi ketahuilah bahwa beriman kepada Allah Subhanaahu wa Ta’ala dengan segenap keimanan dan tawakkal kepada-Nya dengan sepenuhnya, serta beramal shalih adalah perkara yang mengokohkan seorang muslim saat dalam kesusahan, dan ujian. Kesabaran yang demikian adalah sebuah taufik dan rahmat dari Allah Subhanaahu wa Ta’ala .
Allah Ta’ala berfirman:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (١٥٥)الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (١٥٦)أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ (١٥٧
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 155-157)

Nabi shakallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَا يُصِيْبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَحُزْنٍ وَلاَ أَذىً وَلاَ غَمٍّ، حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلاَّ كَفَّرَ اللهُ بِهَا خَطاَيَاهُ
“Tidaklah menimpa seorang muslim dari keletihan, sakit, kecemasan, kesedihan tidak juga gangguan dan kesusahan, hingga duri yang menusuknya, kecuali dengannya Allah Subhanaahu wa Ta’ala akan menghapus kesalahan-kesalahannya.” (HR. al-Bukhari (5/2137))

Maka, wahai saudara-saudariku, mintalah pertolongan kepada Allah Subhanaahu wa Ta’ala , minta dan berdo’alah hanya kepada Allah Subhanaahu wa Ta’ala terhadap berbagai kebutuhan anda sekalian.

Bersandarlah kepada-Nya dalam keadaan senang dan susah. Sesungguhnya Dia Subhanaahu wa Ta’ala adalah sebaik-baik pelindung dan penolong.
Mudah-mudahan Allah Subhanaahu wa Ta’ala membalas anda sekalian dengan kebaikan, serta janganlah melupakan kami dari do’a-do’a kalian.

رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ (١٢٦
“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu).” (QS. Al-A’raf: 126) (AR)*

Oleh: Mamduh Farhan al-Buhairi
Dari Kaset Asbab Mansiah (Sebab-Sebab Yang Terlupakan)

Makna Dzikir

Dzikir adalah sebuah aktivitas yang kaya akan aspek esoteris. Ia adalah bagian laku yang harus ada dalam sebuah perjalanan suluk menempuh jalan ruhani untuk mendekatkan diri dengan Tuhan Semesta Alam. Dalam prakteknya, berdzikir harus mengikuti aturan-aturan dan adab tertentu sesuai dengan cara yang dituntunkan oleh para guru spiritual sepanjang masa.
Pada kesempatan kali ini, akan dipaparkan adab... berzikir dan tata cara zikir dengan harapan agar kita mendapatkan pengetahuan bagaimana berdzikir yang khusyuk agar kita bisa bertemu Allah SWT.
1. Membaca lafaz LA ILAHA ILLA ALLAH. Artinya: Tiada Tuhan selain Allah. Zikir ini disebut zikir NAFI ISBAT. Paling tidak dibaca 100 kali setiap hari terutama dibaca setelah sholat fardhu. Khususnya setelah Maghrib, Isya dan setelah sholat subuh. Lafaz ILLA ALLAH ini disebut Isbat yang artinya pengecualian atas segala sesembahan kecuali hanya Allah SWT.
2. Membaca lafaz ALLAHU. Zikir ini disebut ISMU AL-ASMA, dibaca sebanyak 33 kali sehabis sholat fardhu, terutama setelah sholat Isya.
3. Membaca lafaz zikir HUWA ALLAH. Zikir inilah yang disebut sebagai zikir GHAIB AL ISMI. Zikir ini dibaca setiap hari sebanyak 33 kali, setelah sholat fardhu, terutama setelah sholat Isya.
4. Membaca zikir HUWA, HUWA. Zikir ini disebut sebagai zikir GHAIB AL GHAIB. Zikir ini dibaca sebanyak 34 kali setelah sholat fardhu, sehingga jumlahnya (total item 2,3,4) sebanyak 100 kali.
Adapun gerakan dalam melafazkan zikir NAFI ISBAT tersebut haruslah mengikuti aturan sebagai berikut:
1. Ketika membaca lafaz LA, maka dengan gerakan kepala, lafaz LA tersebut dimulai dari bahu kiri menuju ke bawah ke arah perut, kemudian diputarkan mengelilingi tali pusat lalu diteruskan ke arah atas menuju bahu kanan;
2. Pada waktu berada di bahu kanan itulah lafaz ILAHA diucapan sambil kepalanya dimiringkan ke arah belikat kanannya;
3. Sambil kepala ditekan ke arah hati sanubarinya, lafaz ILA ALLAH diucapkan dengan penekanan pada sudut kiri bawah dada.
TIGA TAHAP BERDZIKIR
Ada tiga tahap adab berdzikir. Pertama, ada lima perkara sebelum berdzikir. Kedua, dua belas perkara pada saat mengerjakan zikir dan ketiga, ada tiga perkara setelah berdzikir.
Lima perkara yang harus dilakukan sebelum berdzikir adalah sebagai berikut:
1. Bertaubat kepada Allah SWT
2. Mandi atau mengambil air wudhu
3. Diam sambil mengkonsentrasikan diri pada zikir dengan mengikhlaskan hati sebelum berdzikir
4. Hatinya meminta tolong kepada para wali-wali Allah
5. Hatinya meminta tolong kepada Nabi Muhammad SAW
Sedangkan dua belas perkara saat berzikir adalah sebagaoi berikut:
1. Duduk bersila di tempat yang suci
2. Meletakkan kedua tangan di atas kedua paha
3. Membuat bau harum di tempat zikir
4. Memakai pakaian yang halal dan pakai wangi-wangian
5. Pilih tempat yang tenang dan sunyi
6. Pejamkan mata
7. Bayangkan wajah wali Allah di antara kedua mata agak maju ke depan
8. Tetap istiqomah baik dalam keadaan ada orang maupun sepi
9. Tulus ikhlas hatinya saat berdzikir
10. Dzikir utama adalah LA ILAHA ILLA ALLAH
11. Berusaha menghadirkan ALLAH SWT dalam setiap mengucapkan dzikir LA ILAHA ILLA ALLAH
12. Meniadakan wujud lain selain Allah.
Sedangkan tiga macam adab lainnya setelah selesai berdzikir adalah:
1. Diam sejenak sesaat setelah usai melakukan dzikir dan tetap diam di tempat
2. Mengatur dan mengembalikan nafas seperti semula
3. Menahan diri untuk minum air
Sangat dianjurkan untuk melakukan pemutihan diri dari semua amalan negatif sebelum menjalankan ritual dzikir. Caranya adalah menjalankan PUASA selama 7 hari. Usai menjalankan puasa baru kemudian menjalankan amalan zikir rutin. Bagi para pejalan spiritual yang ingin lebih mendalami laku suluknya, maka disarankan untuk melakukan dzikir dengan cara:
1. BERTAPA (Uzlah). Ini adalah syarat agar laku suluk kita semakin bagus. Uzlah adalah mengasingkan diri untuk sementara waktu dari keramaian dan dari pergaulan sehari-hari. Ini biasa dilakukan oleh murid-murid tarekat di masa silam. Bila anda berkesempatan untuk uzlah, silahkan pergi ke gunung atau hutan dan carilah sebuah gua. Siapkan bekal makan dan minum yang cukup untuk sekian lama Anda inginkan. Pedoman selesainya uzlah adalah KEMANTAPAN HATI setelah bertemu dengan apa yang dicari. Namun kini, uzlah dianggap terlalu berat sehingga sebagai penggantinya adalah menjauhkan diri dari segala bentuk perbuatan maksiyat dan terlarang syariat.
2. NGAWULO (Mengabdi). Mengabdi pada “sang guru” selama berbulan-bulan atau mungkin juga hingga bertahun-tahun. Dalam konteks sekarang, cukup kita mengabdi kepada instruksi-instruksi yang diyakini benar dan tawadhu’ (merendahkan diri) untuk tidak mengaku dirinya paling benar dibanding diri yang lain.
3. AMAL SHOLDAQOH. Mengadakan amal shodaqoh dan infaq sesuai dengan kemampuan. Ini sebuah bentuk pengorbanan dan kerelaan melepaskan apa yang dimiliki karena sesungguhnya kita hakekatnya tidak memiliki apa-apa. Hanya DIA yang Maha Memiliki.
Dalam keadaan bersih lahir batin dan untuk sementara mengosongkan diri dari pengaruh duniawi itulah kita menghadap Sang Khalik Yang Maha Suci. Saat bersuluk ini, kita diharapkan untuk selalu menjauhi pikiran kotor dan suci dari batin yang penuh prasangka negatif (suudzon) dan menggantinya dengan prasangka baik (husnudzan) kepada Allah dan kita yakin bahwa hanya DIA-lah sebaik-baiknya tempat bergantung. HASBUNA ALLAH WA NI’MAL WAKIL, NI’MAL MAULA WA NI’MA N-NASIR (Cukuplah Allah sebagai tempat bersandar bagi kami dan Dialah tempat memohon pertolongan manusia).

Macam-Macam Dzikir

Syeikh Abul Hasan asy-Syadzily
Dzikir itu ada empat :
1) Dzikir, di mana engkau mengingat dzikir;
2) Dzikir engkau diingatkan melalui dzikir;
3) Dzikir yang mengingatkan dirimu; dan
4) Dzikir yang engkau sendiri yang diingat oleh Allah swt (Dzikir bersama Allah swt).

Yang pertama adalah dzikirnya kalangan awam, yaitu dzikir untuk mengingatkan kealpaan atau mengingatkan dari kekawatir...an akan kealpaan.
Kedua, adalah dzikir, dimana engkau diingatkan, baik berupa siksa, nikmat, taqarrub ataupun jauh dari Allah, dan sebagainya, ataupun karena Allah swt.

Ketiga, dzikir yang mengingatkan dirimu, pada empat obyek, bahwa :
Seluruh kebaikan datangnya dari Allah;

1. Seluruh kejahatan datangnya dari nafsu;
2. Dan keburukan datangnya dari musuh, walaupun Allah swt. yang menciptakannya; dan
3. Dzikir yang engkau sendiri yang diingat (Allah). Yaitu dzikirnya Allah kepada hamba-Nya. Pada tahap ini hamba tidak memiliki kaitan dirinya atau lainnya, walaupun itu meluncur melalui ucapannya. Inilah posisi fana’ dalam dzikir, tidak membutuhkan dzikir atau yang diingat (Yang Didzikiri) Allah Yang Maha Tinggi dan Luhur. Apabila engkau masuk di dalamnya, maka dzikir menjadi yang diingat (madzkur), dan yang diingat (madzkur) menjadi yang mengingat (Dzakir). Inilah puncak dalam suluk. (Dan Allah Maha baik dan Maha Abadi).

Seharusnya engkau melakukan dzikir yang bisa aman dari siksa Allah di dunia dan di akhirat, di samping dzikir itu dalam rangka meraih Ridlo Allah Ta’ala di dunia dan di akhirat, pegang teguhlah, dan langgenggkanlah. Yaitu engkau berdzikir dengan :
“Segala puji bagi Allah, aku mohon ampun kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah. Alhamdulillah, karena adanya nikmat dan kebajikan dari Allah. Astaghfirullah, karena adanya faktor yang datang dari nafsu dan dari musuh, walaupun sebenarnya datang dari Allah baik karena ciptaan maupun kehendakNya. Dan “Lahaula wala Quwwata illa Billah,” karena datangnya berbagai peristiwa perintang yang datang kepadamu dari Allah, dan apa yang muncul padamu sesungguhnya dari Allah swt.”

Camkanlah, karena rahasia batin itu jarang terjadi dalam dzikir, atau dalam fikir, atau ketika diam dan hening kecuali pada salah satu empat hal tersebut: Jika terjadi kebajikan atau keburukan. ucapkanlah : Alhamdulillah atau Astaghfirullah.

Namun apabila datang sesuatu dari Allah kepadamu atau dari dirimu, yang tidak jelas kebaikan atau keburukan di sana, sementara Anda tidak mampu menolak atau menarik, maka ucapkanlah :
Laa Haulla walaa Quwwata Illa Billaah

Lalu gabungkanlah ketiga dzikir tersebut pada setiap saat, dan langgengkan, Anda akan menemukan barakah, Insya Allah Ta’ala.
Ketuklah pintu dzikir dengan hasrat dan sikap sangat membutuhkan kepada Allah melalui sikap disiplin ketat yang manjauhkan diri dari bayangan dan imajinasi yang beragam jenis, disamping menjaga rahasia batin (sirr) agar jauh dari bisikan nafsu dalam seluruh nafas, apabila Anda ingin memiliki kekayaan ruhani.

Di sana ada tida dimensi: Tuntaskan lisanmu untuk dzikir, hatimu untuk tafakkur, dan tubuhmu untuk menuruti perintah-Nya. Dengan demikian Anda bisa tergolong orang-orang shaleh.

Manakala dzikir terasa berat di lisanmu, dan obrolan lebih banyak di sana, sedangkan nafsu kesenangan membentangkan tubuhmu, sedangkan pintu kontemplasi tertutup dalam upaya kebajikanmu : maka ketahuilah, semata itu karena besarnya dosa-dosamu, atau karena penuhnya kemunafikan dalam hatimu.

Tak ada jalan lain bagimu kecuali taubat, memperbaiki diri dan bergantung kepada Allah swt, serta ikhlas dalam beragama. Apakah Anda tidak mendengar firman-Nya :
“Kecuali orang-orang yang bertaubat, berbuat kesalehan dan menggantungkan diri kepada Allah, serta berbuat ikhlas dalam menjalankan agama Allah. Maka mereka itu bersama orang-orang mu’min.(Q.s......)”

Di sini Allah tidak berfirman “termasuk orang-orang mu’min” Karena itu renungkan, apabila Anda faham. Wallahu A’lam.

10 Perbedaan Ilmu Dengan Harta

Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah (wafat th. 751 H) v menjelaskan perbedaan antara ilmu dengan harta, di antaranya sebagai berikut. (Ilmu yang dimaksud dalam tulisan ini adalah ilmu yang paling utama dan paling bermanfaat bagi manusia, dunia dan akhirat, yaitu ilmu agama yang syar’i, yang sesuai dengan tuntunan Al Qur’an dan As-Sunnah).

Ilmu adalah warisan para Nabi..., sedang harta adalah warisan para raja dan orang kaya.
Ilmu menjaga pemiliknya, sedang pemilik harta menjaga hartanya.
Ilmu adalah penguasa atas harta, sedang harta tidak berkuasa atas ilmu.
Harta bisa habis dengan sebab dibelanjakan, sedangkan ilmu justru bertambah dengan diajarkan.
Pemilik harta jika telah meninggal dunia, ia berpisah dengan hartanya, sedangkan ilmu mengiringinya masuk ke dalam kubur bersama para pemiliknya.
Harta bisa didapatkan oleh siapa saja, baik orang ber-iman, kafir, orang shalih dan orang jahat, sedangkan ilmu yang bermanfaat hanya didapatkan oleh orang yang beriman saja.
Sesungguhnya jiwa menjadi lebih mulia dan bersih dengan mendapatkan ilmu, itulah kesempurnaan diri dan kemuliaannya. Sedangkan harta tidak membersihkan dirinya, tidak pula menambahkan sifat kesempurnaan dirinya, malah jiwanya menjadi berkurang dan kikir dengan mengumpulkan harta dan menginginkannya. Jadi keinginannya kepada ilmu adalah inti kesempurnaan-nya dan keinginannya kepada harta adalah ketidak-sempurnaan dirinya.
Sesungguhnya mencintai ilmu dan mencarinya adalah akar seluruh ketaatan, sedangkan mencintai harta dan dunia adalah akar berbagai kesalahan.
Sesungguhnya orang berilmu mengajak manusia kepada Allah Azza wa Jalla dengan ilmunya dan akhlaknya, sedangkan orang kaya mengajak manusia ke Neraka dengan harta dan sikapnya.
Sesungguhnya yang dihasilkan dengan kekayaan harta adalah kelezatan binatang. Jika pemiliknya mencari kelezatan dengan mengumpulkannya, itulah kelezatan ilusi. Jika pemiliknya mengumpulkan dengan mengguna-kannya untuk memenuhi kebutuhan syahwatnya, itulah kelezatan binatang. Sedangkan kelezatan ilmu, ia adalah kelezatan akal plus ruhani yang mirip dengan kelezatan para Malaikat dan kegembiraan mereka. Di antara kedua kelezatan tersebut (kelezatan harta dan ilmu) terdapat perbedaan yang sangat mencolok.

HAKEKAT SABAR

orang yang sabar bukan berarti orang yg lemah,,orang yg sabar bukan berarti mudah ditindas,,orang yg sabar adalah orang yg lebih memilih jalan diam dalam damai daripada berkoak koak sok jago.
Sabar adalah pilar kebahagiaan seorang hamba. Dengan kesabaran itulah seorang hamba akan terjaga dari kemaksiatan, konsisten menjalankan ketaatan, dan tabah dalam menghadapi berbagai m...acam cobaan. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Kedudukan sabar dalam iman laksana kepala bagi seluruh tubuh. Apabila kepala sudah terpotong maka tidak ada lagi kehidupan di dalam tubuh.
berikut adalah kisah sabar dalam islam yg dibuat dalam halaman nih untuk dapat direnungi dan diambil hikmahnya oleh para sahabat sekalian.

Ibnu Hibban meriwayatkan di dalam kitab “Ats-Tsiqat” kisah ini. Dia adalah imam besar, Abu Qilabah Al-Jurmy Abdullah bin Yazid dan termasuk dari perawi-perawi yang meriwayatkan dari Anas bin malik. Dan yang meriwayatkan kisah ini adalah Abdullah bin Muhammad. Berikut kisahnya :

Saya keluar untuk menjaga perbatasan di Uraisy Mesir. Ketika aku berjalan, aku melewati sebuah perkemahan dan aku mendengar seseorang berdoa,

“Ya Allah, anugerahkan aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmatMu yang telah engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridloi. Dan masukkanlah aku dalam rahmatMu ke dalam golongan hamba-hambaMu yang shalih.” (QS. An-Naml: 19).

Aku melihat orang yang berdoa tersebut, ternyata ia sedang tertimpa musibah. Dia telah kehilangan kedua tangan dan kedua kakinya, matanya buta dan kurang pendengarannya. Beliau kehilangan anaknya, yang biasa membantunya berwudhu dan memberi makan…

Lalu aku mendatanginya dan berkata kepadanya, “Wahai hamba Allah, sungguh aku telah mendengar doamu tadi, ada apa gerangan?”

Kemudian orang tersebut berkata, “Wahai hamba Allah. Demi Allah, seandainya Allah mengirim gunung-gunung dan membinasakanku dan laut-laut menenggelamkanku, tidak ada yang melebihi nikmat Tuhanku daripada lisan yang berdzikir ini.” Kemudian dia berkata, “Sungguh, sudah tiga hari ini aku kehilangan anakku. Apakah engkau bersedia mencarinya untukku? (Anaknya inilah yang biasa membantunya berwudhu dan memberi makan)

Maka aku berkata kepadanya, “Demi Allah, tidaklah ada yang lebih utama bagi seseorang yang berusaha memenuhi kebutuhan orang lain, kecuali memenuhi kebutuhanmu.” Kemudian, aku meninggalkannya untuk mencari anaknya. Tidak jauh setelah berjalan, aku melihat tulang-tulang berserakan di antara bukit pasir. Dan ternyata anaknya telah dimangsa binatang buas. Lalu aku berhenti dan berkata dalam hati, “Bagaimana caraku kembali kepada temanku, dan apa yang akan aku katakan padanya dengan kejadian ini? Aku mulai berpikir. Maka, aku teringat kisah Nabi Ayyub ‘alaihis salam.

Setelah aku kembali, aku memberi salam kepadanya.

Dia berkata, “Bukankah engkau temanku?”

Aku katakan, “Benar.”

Dia bertanya lagi, “Apa yang selama ini dikerjakan anakku?”

Aku berkata, “Apakah engkau ingat kisah Nabi Ayyub?”

Dia menjawab, “Ya.”

Aku berkata, “Apa yang Allah perbuat dengannya?”

Dia berkata, “Allah menguji dirinya dan hartanya.”

Aku katakan, ”Bagaimana dia menyikapinya?”

Dia berkata, “Ayyub bersabar.”

Aku katakan, “Apakah Allah mengujinya cukup dengan itu?”

Dia menjawab, “Bahkan kerabat yang dekat dan yang jauh menolak dan meninggalkannya.”

Lalu aku berkata, “Bagaimana dia menyikapinya?”

Dia berkata, “Dia tetap sabar. Wahai hamba Allah, sebenarnya apa yang engkau inginkan?”

Lalu aku berkata, “Anakmu telah meninggal, aku mendapatkannya telah dimangsa binatang buas di antara bukit pasir.”

Dia berkata, “Segala puji bagi Allah yang tidak menciptakan dariku keturunan yang dapat menjerumuskan ke neraka.”

Lalu dia menarik nafas sekali dan ruhnya keluar.

Aku duduk dalam keadaan bingung apa yang kulakukan, jika aku tinggalkan, dia akan dimangsa binatang buas. Jika aku tetap berada disampingnya, aku tidak dapat berbuat apa-apa. Ketika dalam keadaan tersebut, tiba-tiba ada segerombolan perampok mendatangiku.

Para perampok itu berkata, “Apa yang terjadi?” Maka aku ceritakan apa yang telah terjadi. Mereka berkata, “Bukakan wajahnya kepada kami!” Maka aku membuka wajahnya, lalu mereka memiringkannya dan mendekatinya seraya berkata, “Demi Allah, Ayahku sebagai tebusannya, aku menahan mataku dari yang diharamkan Allah dan demi Allah, ayahku sebagai tebusannya, tubuh orang ini menunjukkan bahwa dia adalah orang yang sabar dalam menghadapi musibah.”

Lalu kami memandikannya, mengafaninya dan menguburnya. Kemudian, aku kembali ke perbatasan. Lalu, aku tidur dan aku melihatnya dalam mimpi, beliau kondisinya sehat. Aku berkata kepadanya, “Bukankah engkau sahabatku?” Dia berkata,” Benar.” Aku berkata, “Apa yang Allah lakukan terhadapmu?” Dia berkata, “Allah telah memasukkanku ke dalam surga dan berkata kepadaku, ‘Keselamatan atasmu berkat kesabaranmu.’” (QS. Ar-Ra’d: 24). “Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28).

kata mutiara:
"Anda jangan terlalu menginginkan semuanya berlangsung sprti apa yang anda kehendaki,tetapi sabarlha dng keadaan yg berlangsung sbgai apa yg sudah berlangsung sehingga anda tenang dan tentram".